Monday, September 1, 2014

Berbagai Macam Jenis Kehamilan Berisiko Tinggi


Tentunya menjadi kebahagiaan tersendiri bagi pasangan yang baru menikah ketika sang istri dinyatakan hamil. Namun tahukah engkau bahwa ada beberapa hal menjadikan masa kehamilan menjadi sesuatu yang menakutkan karna kehamilan tersebut beresiko. Nah apa saja itu serta bagaimana cara mengatasinya? Berikut ini merupakan berbagai macam macam kehamilan beresiko tinggi dan cara menanganinya:

Plasenta Previa

Ini ialah kejadian dmn plasenta atau ari-ari terletak di bawah atau berimplantasi pada bawah rahim, menutupi sebagaian atau seluruh jalan lahir. Angka kejadian plasenta previa merupakan 0,4-0,6% dari keseluruhan persalinan. Klasifikasi plasenta previa yaitu:
plasenta previa totalis, bila seluruh pembukaan jalan lahir tertutup oleh plasenta.
Plasenta previa lateralis, jika cuma sebagian pembukaan jalan lahir tertutup plasenta.
Plasenta previa margianalis, bila pinggir plasenta berada tepat pada pinggir pembukaan jalan lahir.
plasenta previa letak rendah, bila plasenta berada 3-4 cm di atas pinggir jalan lahir. Perdarahan tanpa alasan dan tanpa rasa nyeri ialah gejala utamanya.

Keracunan Kehamilan/Preeklampsia

Preeklampsia atau toxemia merupakan suatu gangguan yg muncul pada masa kehamilan, umumnya terjadi pada usia kehamilan di atas 20 minggu. Gejala-gejala yang umum adalah tingginya tekanan darah, pembengkakan yg gak kunjung sembuh dan tingginya total protein dalam urin. Preeklampsia sering terjadi pada kehamilan pertama & pada gadis yang mempunyai sejarah preeklampsia di keluarganya. Gadis dengan tekanan darah tinggi atau mempunyai gangguan ginjal sebelum hamil juga berisiko tinggi.

Eklampsia

Eklampsia adalah kondisi yang muncul dari hipertensi pada masa kehamilan. Menyebabkan kejang & koma. Penyebabnya belom diketahui pasti, namun menrut salah satu teori, disebabkan ischaemia atau ketidak cukupan darah pada organ (anemia lokal) rahim & plasenta. Di Indonesia, eklamsia merupakan penyakit kehamilan yang meminta korban besar. Diketahui, kematian ibu karena eklampsia berkisar antara 9,8-25,5% sedangkan kematian bayi lebih tinggi lagi, yakni 42,2-48,9%. Kematian ibu biasanya dikarenakan oleh perdarahan otak, dekompensio kordis dengan edema paru-paru, ginjal parah serta masuknya isi lambung ke dlm jalan pernafasan.

Kehamilan Disertai Penyakit Jantung

Terdapat sekitar 1-4% ibu hamil menderita penyakit jantung. Pemakaian pil kotrasepsi meningkatkan risiko penyakit jantung. Makin banyak gadis karier menunda usia hamil, hal ini akn meningkatkan risiko penyakit jantung koroner serta hipertensi. Gejala dan keluhan ibu hamil normal mirip dengan gejala & keluhan penyakit jantung.

Kehamilan Disertai Diabetes Melitus

Wanita hamil yang mengidap diabetes mengidap diabetes menghadapi risiko bayi terlahir dlm kondisi cacat atau menderita kelainan. Kontrol kadar gula darah ialah kunci utama menjaga kehamilan tetap sehat dan aman.

Kehamilan Di Atas Usia 35 Tahun

Hamil di usia lebih dari 35 tahun juga berisiko tinggi. Hal ini dikarenakan pada usia tersebut, calon ibu mungkin akan mengalmai gejala pembekuan darah. Sehingga kehamilan di usia 35 tahun ke atas bisa membahayakan kondisi ibu & janin.

No comments:

Post a Comment